Wednesday, September 17, 2008

ABDULLAH JOBAN AMANKAN MASSA

Usai Tabligh, Massa Mengamuk

PURWAKARTA, (GM).-

Sekelompok massa yang sebelumnya mengikuti tablig akbar, mengamuk dan terlibat bentrok dengan puluhan aparat Polres Purwakarta di depan Kantor Pemkab Purwakarta, Jumat (12/9). Belum diketahui secara pasti pemicu yang membuat massa mendadak beringas.

Puluhan orang yang marah sempat menghancurkan beberapa buah pot bunga dan tanaman hias, yang dipasang di trotoar Jln. Gandanegara depan Kantor Pemkab Purwakarta. Mereka juga mencorat-coret dinding kantor pemkab dan rumah dinas Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi serta menggembosi ban truk Satpol PP yang diparkir tidak jauh dari rumah dinas bupati.

Aparat keamanan dari Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) Polres Purwakarta berusaha membubarkan dan menghalau massa sehingga terjadi aksi kejar-kejaran antara aparat keamanan dengan massa.

Aksi mulai mereda setelah datang dua pimpinan ormas Islam, K.H. Abdullah A.S. Joban dan K.H. Syah Alam Ridwan. Kedua ustaz terkemuka ini meminta massa membubarkan diri. "Ayo yang tak punya kepentingan bubar," seru K.H. A.S. Joban.

Situasi benar-benar mereda 10 menit menjelang berbuka puasa. Kendati demikian puluhan anggota Dalamas Polres Purwakarta hingga Jumat malam terlihat masih berjaga-jaga di sekitar Kompleks Perkantoran Pemkab Purwakarta.

Usut Dedy

Sebelumnya, di tempat yang sama, sejumlah organisasi massa (ormas) Islam berunjuk rasa, mendesak agar aparat segera mengadili Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Aksi diwarnai keributan dan aksi kejar-kejaran antara pengunjuk rasa dengan sekelompok orang yang diduga massa tandingan, Jumat (12/9).

Keributan terjadi ketika Sekretaris Komite Umat Islam (KUI), Iwan Kurniawan, yang tengah mempersiapkan aksi, mengumandangkan takbir Allahu Akbar. Ucapan takbir disambut teriakan seseorang dengan kalimat yang menyinggung perasaan massa yang tengah berkumpul di sekitar Alun-alun Kiansantang Purwakarta.

Karena teriakan pemuda tersebut sangat nyaring, membuat massa kesal, apalagi dari mulut orang yang meneriaki Sekretaris KUI itu tercium aroma bau alkohol. Massa menangkap dan memeriksa lelaki yang mengaku berasal dari salah satu desa di Kecamatan Plered itu.

Dari pemuda itu, massa mengetahui ada sekelompok orang yang menggunakan tanda pita merah putih yang sengaja menyusup. Massa kemudian memburu kelompok dengan ciri menggunakan pita merah dan putih. Namun kelompok ini berhasil kabur dari Jln. Gandanegara dengan menggunakan sepeda motornya masing-masing.

Sekretaris KUI Iwan Kurniawan kepada wartawan mengatakan, pihaknya sempat menginterogasi seseorang dan berhasil menyita kunci motor milik kelompok yang diduga sebagai massa tandingan.

"Rencananya kunci sepeda motor tersebut akan kita serahkan ke polres di hadapan Kapolda Jabar yang Jumat sore ini tengah berkunjung ke Mapolres Purwakarta," terang Iwan.

Suasana kembali memanas, ketika Iwan Kurniawan ditegur Kapolsek Purwakarta, AKP Solihin Bahrudin, yang tidak menyetujui pengerahan massa ke Mapolres Purwakarta karena Kapolda datang ke Mapolres Purwakarta dalam rangka kunjungan kerja.

Keributan terjadi karena emosi massa terpancing ketika mendengar Ka-polsek Purwakarta berkata dengan nada keras dan tinggi kepada Iwan Kurniawan. Puluhan massa sempat mengerubuti Solihin. Beruntung masalah segera diselesaikan. (kus)**

No comments: