Wednesday, September 17, 2008

JOBAN TOLAK ANARKISME

Polisi Periksa Tiga Orang Diduga Terlibat Kerusuhan

Sabtu, 13 September 2008 | 14:28 WIB

TEMPO Interaktif, Purwakarta:Kepolisian Resor Purwakarta telah memeriksa tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi kerusuhan antara anggota Satpol Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Purwakarta dengan massa dari LSM Gerakan Moral Masyarakat Purwakarta. Aksi itu meletup Jumat petang (12/9), di depan Kantor Bupati Purwakarta.

Ajun Komisaris Besar Sufyan Syarif, Kepala Polres Purwakarta, Sabtu siang (13/9), mengatakan tiga orang yang diperiksa itu tak ditahan. "Baru sebatas diminta keterangan saja," kata Sufyan. Ia tidak menyebutkan identitas tiga orang yang sudah diperiksa dan dari elemen mana berasal.

Kecuali memeriksa orang-orang yang diduga terlibat peristiwa rusuh di bulan puasa itu, polisi juga masih sedang mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saki-saksi. "Kalau indikasinya kuat tiga orang yang diduga menjadi pemantik kerusuhan itu baru akan ditangkap," kata Sufyan.

Kerusuhan yang melibatkan puluhan anggota GMMP dengan anggota Satpol PP sempat terjadi saling lempar batu, baku hantam dan berakhir dengan penggembosan dan perusakan kendaraan Dalmas Satpol PP, perusakan pot-pot tanaman hias dan aksi corat-coret di pagar pintu gerbang kantor pemerintah kabupaten dan rumah dinas bupati dengan menggunakan cat semprot.

Kerusahan dipicu oleh ketidaksenangan pihak GMMP atas tindakan Satpol PP yang menurunkan baliho ukuran raksasa. Baliho itu berisi surat pernyataan dukungan pimpinan fraksi dan DPRD Purwakarta atas proses penyidikan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Bupati Dedy Mulyadi, di pengajian rutin Bale Paseban Agustus lalu. Kasus ini sedang disidik Polda Jawa Barat.

Usai peristiwa tersebut, Kepala Polda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Susno Duadji yang sedang melakukan safari ramadan di masjid Asyifa Polres Purwakarta, meminta anak buahnya menangkapi pelaku aksi kerusuhan tersebut. "Bila perlu tembak," tegas Susno.

Ia meminta masyarakat Purwakarta tenang, dan menghargai upaya polisi yang sedang memproses kasus dugaan penistaan agama oleh Dedy tersebut. "Saat ini, kami sedang meminta keterangan dari para ahli agama dan bahasa," kata Susno. Ia juga meminta elit politik tidak memperkeruh suasana.

Kiai Abdullah AS Djoban, Ketua Forum Ulama Umat Indonesia menilai kerusuhan itu terjadi karena pendukung dua kelompok belum mendalami masalah ilmu keagamaan. "Intinya, kami menolak prilaku anarkistis," kata Joban.

Ia tetap akan melakukan aksi unjuk rasa damai sampai kasus penistaan agama itu disidangkan. "Saya juga menghimbau, para pengunjuk rasa mengendapkan masalah politik," kata Joban.